Minggu, 15 November 2009

Alhamdulillah.. selamat datang Putraku. Berceritalah nak!


Alhamdulillah, Shallallahu 'ala Muhammad wa alihi wa ash-habihi..
Mhn maaf sblmnya, demikian kata abi karna sejak menikahi ummi blum mampu merawat blogs huda-nayla, padahal di undangan resepsi nikah, dicantumin segala alamat blogs ini. Ah.. abiku malu tuch!

Namaku Tsaaqib (Ahmad Tsaaqib alMuqoffi), aq putra pertama dari Abi Miftahul Huda bin Muhtar bin Afandi bin Ihsan, Ummiku Naelatus Salamah binti Ali Kusaeri bin Nasir. Aq lahir pada Jum'at Pon, 6 Nov 2009 bertepatan dg tgl 18 Dzulqo'dah 1430H, pukul 10:35wib, menjelang shalat Jum'at.

Proses kelahiranku alhamdulillah lancar, normal, walau termasuk lamban, waktu itu kamis subuh, 5 Nov ummi merasa ada tanda akan melahirkan, pagi itu juga diputuskan untuk ijin tdk mengajar (Oia ummiku Guru di TK.Madinah Procot Slawi Tegal). Seharian ummi konsultasi dg Ibu beliau (yakni Embah Putriku) dan jg Embah2 yg laen, termasuk embah Buyut. Apa yg kudu dilakukan; jalan2, banyakin gerak, makan yg cukup dan bergizi, dll. Alhamdulillah.. terima kasih Ya Allah, terima kasih ummi.

Malem Jumat, pkl 21:00wib, Ummi merasa perut beliau mulas tak tertahankan, via ponsel abi menghubungi Embah Darmi (ahli pijat langganan keluarga kami) Beliau jg merupakan "rekanan" dari Bidan Evi kala menangani Ibu2 melahirkan. Diputuskan segera ke Bidan Evi di Grobog Wetan, sblh utara Desa kami sktr 4mnt dr rmh (pake motor). Diantar Abi, dan Embah Darmi, menyusul Embah Putri dan PakDhe Samsul.

Oleh Bidan Evi & Embah Darmi ummiku di"diagnosa" sebentar, disimpulkan, memang akan melahirkan, kalo tdk tengah malam ini ya besok pagi, ini baru buka satu. Kata Bu Evi. Pulanglah kami.. selama 1 jam pertama dirumah ummi bbrp kali merasa mulas/mantheng, abi sempat mencatat per 5mnt sekali, 1 jam berikutnya mantheng terus tdk lg per 5mnt, puncaknya pada 00:15wib, keadaan ummi sdh sangat mengkhawatirkan, bahkan untuk duduk saja beliau tak sanggup. Dipanggillah Mas Lihin, penarik becak langganan kami, diantarlah ke Bidan Evi, kali ini ketambahan Pakdhe Warso, ikut mengantar.

"Sudah buka dua. Kata Bu Evi. Lalu diputuskan menginap, ditungguin oleh abi, embah putri, embah darmi, pakdhe syamsul, pakdhe Warso dan Mas Lihin ikutan nunggu sebentar. Selama proses penantian ummi terus berdzikir, Ya Allah Ya Allah! Astaghfirullah.. Allah Allah! dan dzikir2 lain yg ummi ingat dan hafal, alhamdulillah.. terima kasih Ya Allah.. terima kasih Ummi.

Sejak pkl 00:30 sampai 03:30 bbrp kali Bidan Evi memantau perkembangan ummi, kesimpulan proses "pembukaan" sgt lamban walau manthengnya terus-terusan. "ditunggu sj, mgkn besok pagi sktr jam 7. Kata Bu Evi akhirnya. Sejak 03:30 sampai jam 7 ummi terus terjaga, didampingi embah putri, kali ini abi lbh banyak istirahat, lalu shalat subuh dan baca shalawat dalailul khairaat.

Pukul 07:00wib Bu Evi kembali memeriksa ummi, baru buka 4, kata beliau. wah3! benar-benar slow.. lambat betoel. Akhirnya diputuskan dipacu dengan infus, tenang, kudu tetap sabaar.. Alhamdulillah sarapan pagi telah tersedia sejak 06:30 oleh embak2 pembantu dirumah Bu Evi, Abi sarapan lalu ambil air wudlu, shalat dluha 4 rakaat, berdoa lalu melanjutkan pembacaan shalawat. Entah seperti apa "rasa" yg sedang ummi "nikmati" abi tak berani membayangkan, bagaimana mungkin membayangkan rasanya "toh nyowo" (kata orang Jawa) ketika hendak melahirkan generasi penerus, padahal rasa mulasnya saja konon tak tertahankan, apalagi ummi merasakannya sejak pukul 21:00 malam sblmnya sampai jam 7 pagi dengan hampir tanpa istirahat, baik istirahat mulas dan manthengnya maupun istirahat tidur (boro2 ya mi). Maka jangan heran kalo Rasulullah SAW mengajarkan hak utk berbuat baik kpd ibu/ummi dan ayah/abi 'berbeda". Ummi tiga kali lipat abi, ummi.. ummi.. ummi baru kemudian abi. Nah..

Sekitar pukul 10:05 abi khatam baca shalawat dalail, alhamdulillah.. ummi langsung merasakan dahsyatnya desakan dariku, aq terus merangsek pgn segera keluar, Bu Evi dan Embah Darmi dengan cepat menyiapkan diri, karna alat2 dan segala hal yg diperlukan telah siap sejak tadi, abi langsung meloncat mendekap tangan ummi, embah putri terus saja meniup kepala ummi dengan doa2 dan bacaan ayat2 suci, ummi masih berdzikir. Allaah Allaah Allaaah!.. Dan, Oaaakk! tangis pertamaku pecah tepat pukul 10:35, tubuhku lebih sulit dikeluarkan karna terlilit usus, setelah berhasil keluar, usus yang melilit ditangani dan aq dibersihkan kemudian dipisahkan sebentar dari ummi utk diadzani telinga kananku dan iqomat ditelinga kiriku, tentu sj oleh abi. dan Entahlah.. kata abi suara beliau spt tercekat ditenggorokan, utk adzan sj spt kepayahan, padahal beliau sering jd muadzin di masjid Desa terutama adzan dzuhur. "abi terharu nak! kata beliau dlm hati. abi telah diamanahi seorang putra, yaitu engkau! lanjut beliau lg, msh dlm hati. ah.. terima kasih ya Allah, terima kasih Ummi, terima kasih abi.

Oia, kata Bu Bidan penanganan beliau sengaja tdk dengan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), yakni segera setelah lahir, bayi langsung didekapkan pada dada ibu utk mencari sendiri air susu ibunya. Karna lebih repot, harus ada bbrp tenaga khusus utk menangani ibunya, bayinya dan memantau keduanya, kata Bu Evi lagi. Hmm.. abi dan ummi jd pengen tau lebih dalam ttg IMD ini.

Setelah ummi selesai ditangani, sudah lebih nyaman dan akupun selesai di adzani lalu ditahnik oleh abi (tahnik itu melumatkan makanan lalu memasukkan ke mulut bayi sambil menggosok-gosokkannya dilangit-langit mulut), demikian yang dicontohkan Rasulullah SAW ketika bayi Abdullah bin Zubair yang baru lahir dihadapkan kepadanya, beliau mengunyah kurma lalu memasukkannya ke mulut bayi, dilanjutkan dengan mendoakan dan memberkatinya. Nah.. alhamdulillah abiku jg menyiapkan kurma plus madu. Nah.. Smoga tulisan tentang kronologis kelahiranku ini bermanfaat bagi siapapun saja yg membaca dan ikut mendoakan keberkahan bagiku, bagi ummi dan abiku, keluarga besarku serta kaum mukmin dan muslim semuanya. Amiin..

Demikian, smoga abi lebih bersemangat lagi utk merawat blogs ini sebagai tempat belajar, berbagi dan beramal shalih insyllh..

Wallohul muwaffiq ila aqwamit thariq, wassalamu'alaikum, wr. wb

Tidak ada komentar: